terkadang aku sendiri bingung dengan apa yang kutulis
hanya bermodal kepernatan yang ada di kepala
lalu muncul kata kata yang entah berarti entah tidak.
menulis seperti telah menjadi sebuah nafas.
tapi nafas yang hanya terhembus disaat tertentu saja
hanya menunggu datangnya sang waktu yang mencoba menggelitik akal.
Menulis belum menjadi nafas bagiku.
belum menjadi nafas seperti yang dimiliki mahluk mahluk yang hidup
belum menjadi seperti sebuah detak jantung yang tak pernah berhenti
masih seperti kepak kupu kupu yanh terkadang berhenti.
dan mata yang akan selalu berkedip.


0 komentar:

hanya seorang penulis mimpi
-ditulis dalam rumah kayu hangat disamping perapian dengan ditemani segelas coklat beku-

pemilik hidup

Foto saya
pemilik hidup yang mencintai air, perjalanan dan kebebasan. Sekarang sedang menjadi perayap yang berjalan lamban sekali di sebuah tempat formal