untuk sesorang yang berulang tahun hari ini



Selamat Ulang Tahun cantik..
Itu yang ingin kukatakan pagi ini, saat kau membuka matamu dipagi hari yang indah ini.
Aku yakin hari ini kau semakin cantik,
seiring waktu yang menambah usiamu
Tidak.. tidak..
Wajahmu tidak akan bertambah tua
Aku percaya itu
Dihari ulang kelahiranmu ini
aku yakin putih milikmu akan semakin membuat
hati kecilmu yang putih semakin bersinar.
Maaf hanya ada se-mug coklat cair (yang sepertinya sudah dingin)
yang kuberi sebagai kado di meja belajarmu
Maaf aku tak membangunkanmu
dimalam aku mengunjungimu tadi
Kau terlalu cantik untuk kuganggu tidurnya.
Maaf aku juga tak berkata "selamat ulang tahun" secara langsung kepadamu.
Maaf untuk semuanya.
Dan aku yakin kau akan memaafkannya dengan hatimu,yang entah kenapa selalu bersinar itu.
Mungkin itu yang membuatmu selalu bertambah cantik
sekali lagi...
Selamat ulang tahun cantik, sahabatku.

-dari piglet, tinkerbell, coklat dan sang pemilik topi-
ini hanya copas dari notes facebook saya

hujan merah muda


Pagi teman. Apakah pagi ini ditempatmu hujan? Ditempatku iya. Hujan sudah turun dengan derasnya tepat saat aku membuka mataku ke wajah jendela tadi. Aku takut, apakah hari ini hanya aku mengalami hujan berbeda. Uh..semoga tidak. Kuceritakan saja, tadi sebelum aku melihat kejendela hujan memang sudah terdengar deras. Aku hanya terheran saat ada cahaya cahaya merah muda menyusup dari tirai jendelaku. Aku melihat keluar dengan rasa penasaran. Pasti kalian akan terkejut melihat apa yang kulihat. Benda berbentuk hati merah muda berjatuhan. ??? Aku tercenung sebentar, hujan cinta?ini bukan 14 februari kan.. Jadi ada apa dengan hari ini? Aku hanya tetap menatap hati hati merah muda itu jatuh ketanah didepanku. Awalnya mereka memang masuk menembus tanah, tapi perlahan muncul gundukan lunak merah muda ditanah. Oh.. Hati hati merah muda itu menumpuk. Wah memangnya hujan hati ini sudah berapa lama?? Hujan baru berhenti setelah gundukan hati itu menumpuk menutupi tanah kira kira selututku. Bahkan teras kamar kosku juga terselimuti benda itu cantik itu. Aku melihat jam dan terkesiap, pukul 7.25. Aku bergegas mandi, walau waktunya sudah telat, tapi aku yakin dosenku belum masuk, jadi mari lakukan ritual pagi hari dengan santai. Aku selesai berpakaian. Mengambil sendal. Keluar. Aku sedikit ragu melangkah melihat hati merah muda yang menumpuk didepanku. Masa aku harus menginjak cinta? Ah tapi persetanlah, bodoh sekali tidak jadi kuliah hanya karena takut menginjak cinta-sebenarnya sih hati merah muda- didepan mata. Lalala..aku melangkah santai menginjak hati merah muda itu. Doing..aku melambung..loh kenapa aku bisa melompat seringan ini? Bahkan seperti terbang. Doing. Doing. Aku sampai di jalan besar depan tempat aku tinggal. Wah..ternyata semua orang seperti aku. Mereka melambung..dengan wajah yang cerah bahagia. Oh ternyata ini yang membuat banyak orang mengagungkan cinta.. :) aku melangkah ceria.
Maaf, cerita ini belum selesai.. Tapi hujan itu sudah berhenti

malam kala itu (malam tahun baru)


Kala itu, kau membawa motormu dalam gerimis yang akan mengantar ragamu ke alun alun utara kota jogja. Itu katamu. Padahal sedang gerimis, dan dasar kau pembakang, kau tetap pergi kesana.
Katamu kau ingin melukis. Ditengah ranai lemah gerimis. Aku mencibir kepadamu. Tapi kau tak marah. Tak akan marah. Aku tau itu.

Aku berada di kota Bandung kala kau tanya aku dimana saat itu. Dikota kembang,cantik. Dikota kembang. Disini juga gerimis. Tentulah dingin. Kucari kehangatan dengan sepotong sweater tebal yang menutupi bagian atas badanku. Dan dengan mengais sedikit bayang cantikmu

Malu aku beritahu tentang sesuatu padamu. Ini masalah malam tahun baru nanti. Aku akan menunggumu di Parangtritis. Jangan terkejut. Karena aku memang ingin memberi kejutan akhir tahun yang indah padamu. Datanglah. Aku akan menunggumu duduk disana. Menemanimu melihat kembang api tahun baru yang akan memantul di mulut mulut samudera.

Katamu kita seperti segitiga. Kau di jogja. Aku di bandung. Dan kau(maksudku kekasihmu) ada di sudut metropolis. Tapi aku tak begitu memikirkan hal itu. Aku hanya hendak menemani. Yah, walau kau bukan kekasihku.

Tetaplah begitu cantik. Tetaplah begitu. Aku mencintaimu.

p.s. Jangan lupa, aku menunggumu di Parangtritis malam tahun baru nanti.

Aku Menemukanmu.


Aku menemukanmu, dalam bentuk cinta hangat, yang kurajut dalam selimut buatanmu.
Aku menemukanmu, dalam bentuk beku, pada langit kelu nan kelabu
Aku menemukanmu, dalam bentuk janji, pada sebuah kelingking yang bertaut
Aku menemukanmu, dalam bentuk sinar, pada matahari pagi yang ingin terbit
Aku menemukanmu, dalam bentuk tenang, pada tidurmu di peti mati itu.
Aku menemukanmu, dalam bentuk cahaya yang membias dalam sudut kaca
Aku menemukanmu, dalam hatiku, yang akan selalu menunggumu, dalam kegelapan surga yang selalu teduh.
Aku menemukanmu.
8 Februari 2010


baiklah, rasanya waktu selalu tak cukup untuk meraup kisah kelabu milikmu.
seperti pulau yang terguncang ombak biru lautan.
akan selalu terombang ambing.
berpindah
letak tak tertebak.
kau selalu tak punya waktu menulis cinta untukku,
dalam taman kosong yang hanya berteman kursi besi berkarat.
selamat.
selamat.
kau sukses membuatku kembali menangis,
tapi tetap mencintaimu.

terinspirasi, my dearest friend. Patriciandikaputri...

hanya seorang penulis mimpi
-ditulis dalam rumah kayu hangat disamping perapian dengan ditemani segelas coklat beku-

pemilik hidup

Foto saya
pemilik hidup yang mencintai air, perjalanan dan kebebasan. Sekarang sedang menjadi perayap yang berjalan lamban sekali di sebuah tempat formal