gelembung sabun


saat menulis tentang ini, saya memang sedang mendengarkan lagu colby caiilat yang berjudul bubbly.Well, bahasa inggris saya memang pas pasan jadi saya hanya mengartikan judul lagu tersebut sebagai gelembung( ditambah kata sabun agar terlihat lebih pas..hahha). Saya jadi ingat maa kecil saya, dulu seaya senang bertengkar dengan adik saya pada permainan gelembung sabun. Saat saya tidak kebagian, lalu saya akan pergi ke kamar mandi, mengambil sabun colek dan membuat gelembung sabun saya sendiri. Menciptakan kesenangan bagi saya sendiri. Teringat akan hal ini, saya meerasa saya sudah lama tidak mencari kesenangan bagi diri saya sendiri. Saya terlalu sebuk berperan dalam sisi alin hidup saya. ah..padahal pasti menyenangkan jika bisa kembali menikmati kesenangan yang benar benar kita inginni.
yes..this is a wonderful world..mulai sekarang mari berjanji meulai menikmati dunia dan cipatkan kesenangan kita sendiri.. :)

Menjadi Remaja....


Mungkin artikel ini sudah sangat sering ditulis, dibaca dan menjadi terlalu klise untuk dijadikan sebuah pembicaraan. Tapi saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman yang saya alami kemarin. ya kemarin malam, saya baru saja berkumpul bersama keluarga besar saya disini(dijakarta lebih tepatnya, karena rumah halaman saya adalah pematangsiantar). Malam hari sebelum mengantar saya menemui kereta malam yang akan mengantar saya kembali ke depok, kami menikmati penganan kecil disebuah kedai roti bakar. Well, lupakan mengenai apa yang saya makan saya hanya akan membahas yang saya alamai sesaat setelah saya menyelesaikan kudapan saya.
Sudah menajadi hal yang sangat lumrah saat orang kelaparan, dia akan menjadi orang yang ribut sekali dan saat sudah kenyang semua menjadi tenang menyesapi kenikamatan yang baru dikonsumsinya. Begitu juga yang saya alami. Terdiam menikmati makanan yang baru saya nikmati. Pada masa itulah saya merasakan hal "itu". Perasaan tersangkut di diantara dua tahap hidup. Antara ingin memutuskan masuk ke tahap dewasa atau bertahan pada fase kanak kanak. Malam itu saya bersama keponakan keponakan kecil( yang paling besar kelas 1 smp) dan om serta tante saya yang jelas usianya diatas 30 tahun. Sejenak saya tersentak mengingat fase hidup yang sedang saya jalani sekarang. Jelas saya sudah tidak pantas lagi untuk bermain ala kanak kanak tersebut(meskipun saya ingin sebenarnya). Dan saat saya ingin menoleh kepada orang orang dewasa disekitar saya, saya merasa saya belum berani melangkah ke tahap itu. Mereka semua sedang terdiam. Dan dari diam mereka tersebut saya sendiri dapat memutuskan bahwa mereka sedang berdiam memikiran masalah mereka masing masing. Saya belum ingin menjadi mereka. Berfikir begitu dalam tentang masalah hidup. Saya hanya ingin menjadi orang yang hidup tanpa masalah. Well, bukan berarti saya ingin masalah itu hilang dari hidup saya. Saya hanya ingin menjadi orang yang benar benar dapat menikmati hidup. Menikmati hidup yang indah (dan selalu punya masalah). Saya ingin terjebak pada masa ini. Masa remaja yang bebas menikamti hidup, walau menurut saya sendiri saya belum terlalu menikmatinya. Mungkin karena saya adaklah orang yang tertutup.
Menjadi remaja..aha rasanya menyenangkan sekali menempatkan fase hidup di masa tersebut. Saya hampir lupa bertanya. Saat ini saya berusia 19 tahun menurut anda saya masih masuk kategoti remaja nggak sih??

hanya seorang penulis mimpi
-ditulis dalam rumah kayu hangat disamping perapian dengan ditemani segelas coklat beku-

pemilik hidup

Foto saya
pemilik hidup yang mencintai air, perjalanan dan kebebasan. Sekarang sedang menjadi perayap yang berjalan lamban sekali di sebuah tempat formal