dua bidadari.


aku meratup ke dalam kesadaranku.
ternyata aku berada diantara dua bidadari
berada ditengah, dengan aku dibelakangi oleh mereka.
Aku menatap kedepan.
menatap hampa kedalam cinta.
Jatuh hati kepada dua bidadari
yang perasaannya tak pernah terpatri oleh takdir.
Kutatap ke sebelah kiri, satu bidadari ditemani malaikat yang tampan.
Entah, aku tak tahu itu kekasihnya atau tidak.
Kutatap satu lagi, yang tertutup dalam satu sendiri.
Tapi bukan berarti dia tak ditemani.
Hatinya telah tercuri oleh satu hati.
Aku berjuang hari demi hari.
Mendapat cinta dua bidadari.
ternyata langit tak lagi berarti, saat matahari kehilangan ari ari.
Meratap kembali ke dua bidadari
yang telah pergi kedalam riak hari.
Tapi itu tak berarti,
bahwa cinta telah pergi.
Pergilah matahari.
Pergilah mencari kekasih.

-untuk dua bidadari tak tergapai-

0 komentar:

hanya seorang penulis mimpi
-ditulis dalam rumah kayu hangat disamping perapian dengan ditemani segelas coklat beku-

pemilik hidup

Foto saya
pemilik hidup yang mencintai air, perjalanan dan kebebasan. Sekarang sedang menjadi perayap yang berjalan lamban sekali di sebuah tempat formal