malam kala itu (malam tahun baru)


Kala itu, kau membawa motormu dalam gerimis yang akan mengantar ragamu ke alun alun utara kota jogja. Itu katamu. Padahal sedang gerimis, dan dasar kau pembakang, kau tetap pergi kesana.
Katamu kau ingin melukis. Ditengah ranai lemah gerimis. Aku mencibir kepadamu. Tapi kau tak marah. Tak akan marah. Aku tau itu.

Aku berada di kota Bandung kala kau tanya aku dimana saat itu. Dikota kembang,cantik. Dikota kembang. Disini juga gerimis. Tentulah dingin. Kucari kehangatan dengan sepotong sweater tebal yang menutupi bagian atas badanku. Dan dengan mengais sedikit bayang cantikmu

Malu aku beritahu tentang sesuatu padamu. Ini masalah malam tahun baru nanti. Aku akan menunggumu di Parangtritis. Jangan terkejut. Karena aku memang ingin memberi kejutan akhir tahun yang indah padamu. Datanglah. Aku akan menunggumu duduk disana. Menemanimu melihat kembang api tahun baru yang akan memantul di mulut mulut samudera.

Katamu kita seperti segitiga. Kau di jogja. Aku di bandung. Dan kau(maksudku kekasihmu) ada di sudut metropolis. Tapi aku tak begitu memikirkan hal itu. Aku hanya hendak menemani. Yah, walau kau bukan kekasihku.

Tetaplah begitu cantik. Tetaplah begitu. Aku mencintaimu.

p.s. Jangan lupa, aku menunggumu di Parangtritis malam tahun baru nanti.

0 komentar:

hanya seorang penulis mimpi
-ditulis dalam rumah kayu hangat disamping perapian dengan ditemani segelas coklat beku-

pemilik hidup

Foto saya
pemilik hidup yang mencintai air, perjalanan dan kebebasan. Sekarang sedang menjadi perayap yang berjalan lamban sekali di sebuah tempat formal